Rabu, 22 Oktober 2014

Why We Travel



Setiap orang punya prioritas dalam hidupnya. Banyak teman-teman  saya yang bekerja dan memiliki peioritas berbeda. Terutama yang masih single dihabiskan buat apa saja gaji mereka. Ada yang selalu update dengan gadet terbaru sebagai hobinya, atau bagi wanita khususnya selalu update fashion terbaru dan perawatan kecantikan sehingga kalo kumpul reuni terlihat sekali berbeda karna semakin cantik. Ada juga  yang sudah memikirkan masa depan dengan investasi seperti ikut asuransi, beli emas, reksa dana atau menabung di bank  walau belum besar nominalnya bagi  saya ini cukup bijaksana. Ada orang yang punya sebuah investasi berbeda yaitu investasi perjalanan. Kenapa melakukan perjalanan dibilang sebuah investasi, bukankah banyak melakukan perjalanan malah menghabiskan uang. Bagi kebanyakan orang berpikir seperti itu tapi bagi sebagian orang tidak demikian. Disini ada alasan-alasan dari beberapa orang mengapa mereka traveling, monggo dibaca.

Kita berpergian awalnya untuk melupakan siapa kita dan kita berpergian selanjutnya untuk menemukan siapa kita. Kita berwisata untuk membuka mata hati kita juga untuk mengenal dunia yang terlalu luas untuk bisa diberitakan di koran koran. Dan kita berwisata sejatinya, untuk menjadi remaja polos lagi memperlambat waktu dan menikmati indahnya jatuh cinta
 (Penulis  Travel Pico Iyer)

Twenty years from now, you will be more dissapointed by the things you did not to do by the things you did do. So throw off the bowlines. Catch the trade winds in your sail. Explore. Dream. Discover (Mark Twain)

Melancong adalah cara terbaik untuk belajar. Anda tidak berpergian untuk membuktikan hidup anda lebih baik dari orang lain, melainkan untuk mengetahui cara orang lain hidup, apa yang bisa mereka ajarkan kepada anda dan melihat bagaimana mereka meyikapi realitas dan keajaiban (Paulo Coelho)

Saya menjadi  pencinta alam bukan semata mata karena saya mencintai alam dan senang menjadi anak gunung , backpacker, traveler, apapun namanya. Bukan juga karena ingin menaklukkan alam karena alam tak mungkin kita taklukkan. Menjadi pecinta alam dalam rangka semakin mencintai sang pencipta alam. Dan alam tak mungkin ditaklukkan karena kita yang sejatinya menaklukkan diri sendiri . Menaklukkan kecapaian, kemalasan, kesakitan, kelelahan, kehausan dan sebagainya (Heru Susetyo, the jounal of Muslim Traveler)

Bersafarlah, sesungguhnya dalam safar (perjalanan) ada lima keuntungan, yaitu menghibur diri dari kesedihan, mencari hasil usaha (mata pencaharian), memperoleh tambahan ilmu, lebih banyak menemukan adap kesopanan dan menambah kawan yang baik (mulia). ( Hadis riwayat Bukhari)

Keliling dunia itu seperti memberi makan pada mata dan hati. Ia bukan hanya  akan memuaskan pandangan mata saja, tapi juga meluaskan hati. Ketika mendatangi berbagai negara, kita akan sadar betapa luasnya bumi ini. Betapa beragamnya manusia dan betapa berbedanya satu sama lain. Keliling dunia membuat kita lebih mensyukuri keindahan ciptaan-Nya, bahkan menjauhkan kita dari pemikiran yang sempit. Keliling dunia membuat manusia lebih toleran dan saling menghargai. (Nur Febriani Wardi, Penulis Haram Keliling Dunia)

Kita butuh waktu untuk pergi merasakan kesunyian sejati, eksistensi tanpa tujuan, beberapa tindakan berbahaya guna memaknai hari libur demi menguji batas kemampuan kita demi mencicipi kesusahan
( Georgo, dalam philosofy of travel)

I am just trying to enjoy the life to the fullest. Because we never know whwn we’re gonna “leave” this world. Mumpung masih ada waktu, masih muda, sehat dan masih hidup!! Dari menjelajahi dunia banyak sekali pengalaman yang didapat dan bisa ngebuka wawasan tentang cara hidup orang lain . Perbedaan dan persamaan dengan budaya kita dan cara mereka memandag hidup. So Let’s explore the world  (Nila Tanzil)

Aku ingin ke tempat- tempat jauh, menjumpai berbagai bahasa dan orang- orang asing. Aku ingin berkelana menemukan arahku dengan membaca bintang gemintang. Aku ingin mengarungi padang dan gurun, ingin melepuh terbakar matahari, limbung dihantam angin dan menciut dicengkram dingin . Aku ingin kehidupan yang menggetarkan. Penuuh dengan penaklukkan. Aku ingin merasakan sari pati hidup (Andrea Hirata, Penulis Edensor)

Roadtrip mengajarkan kita untuk tidak berpikir instan. Ada proses dalam pencapaian tujuan, pembelajaran, maupun suka dan duka. Di dalam perjalanan yang ditempuh dan kemungkinan besar itu bukan sesuatu yang kita dapatkan di sekolah maupun dirumah. In the modern term, Let’s name them lesson of life. You don’t life forever to see this beatiful countryside. Jelajahi bumi tercinta ini selagi kamu masih bisa dan hayati denyut nadinya yang sesungguhnya. Suatu saat nanti kamu harus lihat langsung betapa mempesonanya burung cendrawasih yang terbang melintasi hutan hujan tropis seperti yang saya lakukan saat itu!!! (Sitta Karina)

Bagi saya melakukan perjalanan atau traveling bukan hanya untuk refreshing menghilangkan jenuh dari rutinitas sehari hari atau ingin bersenang - senang yang dianggap “keren” tapi lebih kepada pencarian jati diri, dimana dengan traveling saya belajar memahami dan menghargai orang lain, melihat segala sesuatu dari sudut pandang berbeda sehingga tidak selalu menyalahkan hidup. Belajar untuk siaga terhadap sesuatu yang akan terjadi, belajar dengan segala keterbatasan untuk memecahkan masalah. Yang paling penting dengan traveling mengingatkan saya dengan sang pencipta. Karena begitu banyak tanda-tanda kekuasaannya di dunia ini. Allah mencipatakan gunung, laut, lembah, danau yang begitu indah. Tak ada seorangpun yang bisa menciptakan sesuatu seperti ini kecuali Allah. Dengan menyaksikan sendiri akan merasa kecil di dunia ini.





Sabtu, 04 Oktober 2014

Get Lost



Get lost bagi saya yaitu ngalamin suatu kejadian yang bikin panik,  deg degan, cemas karena berada disuatu tempat yang baru dan ga kenal siapapun, kalo terjadi sesuatu sama saya gimana, tapi bagi saya itulah asiknya dari traveling. Kita bisa mendapat suatu pengalaman berharga yang bikin kita lebih menghargai sesuatu.

Disini ada beberapa cerita yang udah saya tulis di judul sebelumnya, ada juga yang belum pernah saya ceritakan. Yah intinya rangkuman dari perjalanan yang pernah saya alamin. Oya kalo ada cerita temen temen tentang Get Lost silahkan diceritakan J

Get lost itu disaat penasaran liat patung kepala budha yang dililit akar pohon di Angkor Siemreap. Nanya ke abang penjaga temple katanya tuh patung udah ga ada, pohonnya udah ditebang dan tempatnya pun udah ditutup, tapi karena dah nyampe sini sayang aja kalo ga kesana. Penjaganya kasih tunjuk jalan menuju kesana. Katanya jalannya susah karena  udah jarang orang kesana lagi. Ok no problem jiwa petualang saya makin berkobar J. Saya dan kedua teman saya  melewati jalan semakin jauh semakin sepi dan hanya pohon-pohon dan semak belukar . Mana nih jalannya ga ada petunjuk sama sekali. Ada persimpangan, terus kami ambil kanan tapi sejauh mata memandang cuma pohon – pohon, suasana pun jadi mistis ga da wisatawan atau orang lokal untuk nanya daripada kesasar  di hutan angkor cari  patung kepala budha yang ada kita pulang ga da kepala mending balik badan deh.... Hahaha


Get lost itu disaat sampe di bandara Don Mueng cari transportasi menuju Khaosan. OMG susah banget komunikasi sama orang lokal, ga semua bisa bahasa Inggris. Ada yang nawarin pake taxi aja, kalo itu mah ga usah bilang kalo mau juga dari tadi langsung cari taxi ga liat apa kita bacpacking gini cari yang irit..xixixi. Syukur ada yang ngasih kertas dengan nomor – nomor bis yang ngelewatin Khaosan sambil nunjuk halte depan bandara. Setelah nyampe halte, saya tanya lagi sama cowo thailand berseragam engineer kayaknya yang kerja di airport. Yes that’s right , that is the bus. Ok Kopkunka kita bilang ke mas engineer yang cute itu,,hehhehe. Setelah naik bis saya bilang ke kondekturnya turun di Khaosan, kondekturnya ibu setengah baya langsung bicara sama sopir pake bahasa thai. Terus bisnya langsung berenti dan kami disuruh turun katanya bisnya ga lewati Khaosan. Dengan muka innocent kita langsung turun. OMG naek bis apa dong bukannya bener bis no.59 ini yang dibilang tadi. Mobil dan bis bis pada kenceng dan ga da yang berenti terpaksa balik ke halte tadi lagi.  Disana kita tanya lagi sama seorang cewe nanya bis yang lewat Khaosan. Dia langsung telponan sama pacar atau temennya gitu. Lumayan lama tungguin telponanya. Bingung dia nelpon mau bantu kita atau emang angkat telpon nih.. hadeuh  hari dah semakin malem. Habis nelpon cewe yang kita tanya tadi bilang bener koq bis no.59 lewat Khaosan tunggu aja disini bis nya. Ga berapa lama bisnya no.59 lewat dan pas naik saya langsung tanya kondekturnya lewat Khaosan. Ya kata kondekturnya sambil nyodorin karcis. Akhirnya kami sampe juga di Khaosan dengan selamat. J


Get lost itu disaat perut keroncongan nahan laper disuatu sudut kota Bangkok. Pengen makan tapi takut ga halal dan kita putusin untuk cari KFC aja hehehe. Nanya sama abang sevel dimana ada KFC terdekat katanya di Old Siam semacam mall gitu dia kasih petunjuk belok kanan aja. Karena di jalan itu lagi pada rame siram siraman air (songkran) kita muter jalan ambil jalan lurus dulu baru belok kanan untuk menghindari keramaian takut kena siram juga. Tapi kok ga ketemu ketemu nih mall. Perut dah keroncongan mana tengah hari bolong, saya  coba tanya lagi sama cewe kuliahan gitu. Saya minta tulisin nama tempat dan arah jalannya dari tempat kita berdiri ini. Dia bilang ditulis pake bahasa thai atau inggris??? Hadeuh pake nanya lagi kalo bisa pake bahasa Indonesia aja mba hahahah. Ternyata ga jauh lagi tinggal lurus  ada lampu merah belok kanan  ketemu deh...


Get lost itu disaat berada di imigrasi Malaysia. Setelah diperiksa dan dapet cap masuk terus kita mau naik bis lagi menuju terminal larkin di JB. Tapi kami salah jalan bukan menuju bus stop, terus   balik lagi ke awal tadi kami bertiga masuk ke imigrasi dan dapet cap lagi. Saya tanya sama stafnya kalo saya mau naik bis JB pintu jalannya yang mana. Stafnya tujuk kesana arah jalan kami yang tadi. Hmm bener ga sih jalan yang tadi, kami ikutin aja eh malah jalan yang tadi lagi ga da petujuk ke bus stop. Udah dua kali salah nih kalo salah lagi bisa bisa kami ga boleh masuk Malaysia. Saya coba tanya Mak Cik yang ada di dalam ruangan, bilang kalo kita mau naik bis ke JB tapi udah dua kali salah jalan mohon bantu kami Mak Cik. Mak Cik ini bilang kalian ke meja sana saja lapor kesana. Disana kami ketemu Bapak separuh baya. Kami bilang kalo kami salah jalan dan mau neik bis ke JB. Pak Cik itu bilang kalian berarti sudah tawaf ye, bukan Pak Cik kita cuma salah jalan, Iye berarti kalian sudah tawaf, baris kalian disini! Ampuun dah kok jadi serem gini. Pakcik minta paspor kita dan liatin kami satu persatu. Ga berapa lama kami disuruh ikutin Pak Cik  terus dikasih paspor kita masing masing, Jalan lurus saja lalu turun kebawah disana ada bis menuju JB. Baiklah Pak Cik terima kasih banyak. Karena kelamaan di imigrasi, bis awal yang kami naikin pasti dah jalan jadi harus nunggu bis selanjutnya asalkan masih bis yang sama. Udah lumayan lama nunggu waktu juga dah nunjukin jam 11 malem. Ada orang yang nanya kami mau kemana katanya kalo bis yang kita naikin tadi udah ga da lagi mending naik bis lain aja tapi harus bayar lagi, ya gapapa lah jawab kami. Dia tunjukin bis yang ke terminal Larkin JB. Sampe di JB  sekitar setengah 12 malem dan alhamdulillah masih ada bis menuju KL.


Get lost itu saat nunda beli tiket bis balik dari Penang mau ke Singapur. Ga ada rencana untuk  nginep di Penang. Rencananya pergi pagi dari KL dan malamnya langsung menuju Singapur naik bis malem biar bisa sampe disana pagi. Sekitar jam 8 malem saya berdua dengan teman saya ke terminal mau beli tiket bis yang jam 11 atau 12 malem. Tenyata tiket bis Singapur udah pada sold out. Saya tanya ke satpam loket lain dimana, Pak satpamnya berbaik hati anterin kita ke loket lain di seberang terminal. Disana banyak juga travel agen yang jualin tiket bis. Saya dapat tiket bis yang ke Singapore tapi harganya mahal hampir 2x lipat, katanya emang lagi peak season. Saya coba ke loket-loket sebelahnya ternyata udah pada abis semua. Terpaksalah beli yang tadi, pas mau beli eh dah dibeli orang katanya. Aiiis gimana ini..makin panik. Kata penjual tiket mending naik bis ke KL aja nanti nyambung ke JB dari JB naik lagi ke Singapore, Ya sudahlah karena ga da pilihan lain terpaksa kita ambil rute itu. Tapi  saya bersyukur banyak pengalaman dan kenalan yang saya dapat. Di Bis yang menuju KL saya berkenalan dengan cewe keturunan India dia pergi bareng ayahnya tapi karena bis penuh ayahnya naik di bis yang satunya lagi. Dia ke KL karena kuliah disana. Di bis KL – JB saya ngobrol – ngobrol sama ibu paruh baya. Sesampai di JB  beliau tunjukin bis menuju ke Singapur dan meluk kami erat takut kami kenapa-kenapa. Yeah travelling is not destinasion but it’s journey.


Get lost itu saat kejar kejaran waktu ke bandara. Pagi pagi kita udah berangkat dari Singapore menuju bandara LCCT Malaysia. Dari Singapore ke JB perjalanan lancar-lancar aja. Pikir saya keburulah jam duaan nyampe LCCT karena pesawat saya jam 4 sore. Tapi pas di jalan bis nya malah sering ngetem cari penumpang. Di tengah perjalanan ada bapak bapak India yang naik. Dia ngobrol sama sopirnya kalo mau ke bandara. Dalam hati syukur semoga bisa bareng. Beliau duduk diseberang kursi saya. Saya kasih senyuman sambil nanya Pak Cik mau kemana , beliau jawab mau ke bandara KLIA. Saya bilang saya juga mau ke Bandara tapi ke LCCT. Pak Cik bilang nanti  berenti bareng saya aja di daerah Serdang jangan masuk kota nanti  bakal lama. Sekitar jam 12 bis berenti dan penumpang dioper ke bis lain. Huuuh hati  dah cemas jam segini masih dijalan dan masih jauh pula. Saya ikutin aja ini Pak Cik India ga mau jauh jauh takut keilangan jejak hehehe. Sekita jam 2 kami turun dan Pak Cik nyetopin taxi, dia bilang kita naik taxi aja ke bandara nanti bayarnya dibagi tiga, yup saya setuju aja, Pak Cik tawar menawar sama sopir taxinya kebetulan sopirnya orang India dah saya seakan akan berada di India hahahah.. Di dalam taxi Pak Cik ngobrol ma sopirnya pake bahasa india terus sambil nunjuk saya dan teman saya. Saya kuatir takut diapa apain, bukannya dibawa ke bandara malah dibawa kabur hiiiy saya waspada terus eh malah temen saya tidur. Karena jam keberangkatan kami dah mepet Pak Cik mau anterin kami dulu ke LCCT baru nanti beliau ke KLIA. Sopir taxi bilang karena ini bukan taxi airport jadi dia cuma bisa nurunin penumpang dan ga boleh ada penumpang lain di dalemnya setelah nurunin. Jadi terpaksa Pakcik diturunin dulu di deket bandara nanti dijemput lagi. OMG baik  banget maaf ya Pak Cik kalo negative thinking. Pak cik bilang kalo dah sampe kasih kabar sambil kasih kartu nama ke kami. Terima kasih banyak, alhamdulillah ketemu orang baik J


Get lost itu saat mau ngirit di Singapur. Karena Penerbangan saya dan teman saya pagi hari jadilah kami memutuskan untuk bermalam atau nginep gratis di Changi airport malem harinya. Sebelumnya kami sudah chekout dari siang hari tapi nitip barang dulu di hostel. Jam 9 malem baru kami ambil tas dan berangkat dari hostel ke bandara naik MRT. Saya jalan di depan teman saya sambil ngejar MRT, setelah saya masuk alarm berbunyi dan pintu otomatis tertutup. Temen saya belum sempet naik dan terpisahlah kami.. Panik banget karena saya takut dia ga tau jalan ke airport biasanya dia ngikut saya aja. Satu stasiun kemudian saya berenti dan balik lagi ke stasiun awal. Ternyata temen saya udah ga ada. Saya mau ngubungin dia pake sms tapi pulsa ga mencukupi, pulsa dah sekarat. Yaudah saya berakat lagi aja ke bandara kali aja nanti dia ngubungin saya. Sebelumnya transit di Paya Lebar di sana saya juga liat-liat sekeliling tapi ga ketemu. Saya jalan lagi udah mau sampe bandara dia belum juga ngubungin saya hampir nekat mau pinjem hp penumpang di sebelah saya buat ngubungin dia  tapi ga berani. Saya pikir nanti aja kalo di bandara belum ketemu juga saya mau beli simcard singapore aja biar bisa nelpon. Sampe bandara saya tanya bagian informasi katanya yang jual simcard sebelah money changer. Saya belilah itu simcard walau harganya mahal bingiits $28 saya matiin hp saya dan minta tolong langsung diaktifin. Setelah itu saya langsung idupin langsung ada sms masuk nomor Indonesia berarti pas tadi hp saya dimatiin dia dah sms. Saya langsung baca sms nya. Temen saya itu dah sampe terminal 1 deket skytrain. Saya langsung langsung telpon bilang tunggu saya kesana sekarang. Akhirnya ketemu juga, saya peluk temen saya ini terus cubitin dia makanya jalannya yang cepet dong jadi kepisah gitu kita.huhuhu. Dia malah nyantai aja yang penting saya nyampe juga kan.. dia lama sms karna ga ada pulsa juga tapi dia bisa bbm jdi minta ke temennya buat kirimin pulsa dulu. Owaalah kalo gitu saya ga usah beli simcard singapore yang mahal bingiiitts ini. Awalnya pengen ngirit ga bayar penginapan tapi malah beli simcard tapi yasudahlah yang penting  udah ketemu saatnya bobo..wkwkwkw

Get lost itu saat berada di tengah laut diatas perahu terombang ambing sambil ngeliat anak gunung krakatau dari dekat. Anak gunung krakataunya lagi sedikit ngamuk dengan mengeluarkan asap tebal dan bebatuan kerikil. Subhanallah banget bisa liat kejadian alam seperti ini, ga kebayang kalo nih anak udah gede dan meletus. Pasti dahsyat banget. 



Rabu, 21 Mei 2014

Asean Trip Part 6 ----- Siem Reap Bangkok


Pagi ini kita balik menuju Bangkok lagi. Kenapa ke Bangkok lagi??? Karna kita belum puas shoping-shoping disana..hehehe, ga lah alasannya karena keberangkatan pesawat kita dari Bangkok, Pesawat Siem Reap Jakrta ga ada. Jam tujuh lewat kita dah siap tunggu di lobi hotel, ada tuk-tuk yang akan jemput jam setengah delapan, sekalian sarapan  dulu di hotel, kita ketemu Rachel lagi bule yang asalnya dari New Zealand, ternyata dia nginep disini juga, dan sekarang dia mau siap siap ke Pnom Penh. Sambil nunggu kita maen billiard dulu, sebenernya ga bisa cuma gayaan doang,,wkwkwkw. Setengah delapan belum juga ada yang jemput, saya bilang ke Prudo staf hotel, tolong telponin ini bis jam segini kenapa belum jemput, katanya kita tunggu aja tuk-tuklnya lagi menuju ke sini.

maen biliard sama pacal :P


ke Bangkok pake tuk-tuk aja ah :P


 Ready to Bangkok

Pas sampe di pool orang pada naik bis. Kita takut ketinggalan langsung ke dalam kantornya untuk ngechek tiket kita, dia minta paspor untuk di scan lalu naiklah kita ke bis ga lama bis langsung berangkat. Jam satuan kita sampe di Imigrasi Kamboja untuk dapet cap keluar, alhamdulillah ga da masalah kayak waktu masuk. Setelah itu menuju imigrasi Thailand. Waw pas masuk antrean nya panjang berliku – liku kayak uler tangga. Saya ambil posisi antre langsung, biar Disfa dan Ika isi form kedatangan. Setelah isi Disfa langsung antri di line lain, saya bingung ya kenapa ga nyempil tempat saya aja, Ika bilang disana aja sedikit yang ngantri, okelah saya keluar dari antrian ini. pas ngantre, staf imigrasi ngecek katanya bukan disini dia tunjuk tempat saya yang tadi..Yaaah ngantre dari awal lagi dong. Puluhan orang dah datang ngantre dari posisi saya yang sebelumnya, sekaranga jadi yang terbelakang. Pulpen saya yang saya pinjemin ke Ika tinggal di meja saya mau ambil lagi pada dipake para biksu ya sudah saya ikhlasin yang satu yang satu lagi saya ambil.  Yang antre kebanyakan bule atau orang asing bawa cerir, ada yang backpacking bawa baby juga,  ada juga beberapa ibu-ibu pake jilbab tapi Disfa sebel karena mereka nyerobot aja. Mana ini jam istirahat cuma dua loket yang buka. Satu setengah jam kita antri di sini, ckckck tapi alhamdulilah ga da masalah. Setelah dapet cap dari imigrasi Thailand pas mau keluar gedung tas kita di periksa dulu kaya di Bandara. Ga da masalah lanjut menuju bis. 

Menuju Kota Bangkok ternyata macet jalanan padat merayap, harusnya jam lima sampe jadilah jam delapan malam sampenya di teminal Mochit. Kita langsung cari bis kota menuju Fashion Island karena mau nginep di apartemen temen disfa. Lumayan jauh juga 45 menit baru sampe di depan Fashion Island Mall. Ga lama temennya dateng dan bawa kita ke apartemennya, katanya bisa aja jalan kaki tapi dah malem, juga ngeliat kita bawa backpack gede begini dia ajak naik taxi aja. Nyampe di kamarnya kita mandi makan sholat dan reunilah Ika Disfa dan Vike karena dulu satu SMA.

Pagi tanggal 22 april ini hari kepulangan kita ke Indonesia, hmmm sudah 11 hari berlalu. Pagi  jam tujuh kita dah siap berangkkat menuju Don Mueng Airport. Sebelumnya Vike ajak sarapan dulu depan apartemennya makan mie ayam, porsinya gede potongan daging ayamnya gede, pake togenya seger dan juga gede. Vike nyaranin ke bandara naek taxi aja paling mahal 300 Bath. Dipikir pikir yaudahlah ini hari terakhir kita disini, bath kita juga masih lumayan banyak, gapapalah sekarang pake taxi :D Ternyata lumayan jauh juga dari fashion Island ke Don Mueng mana macet lagi jadi saya tertidur lagi selama perjalanan ke bandara.
Nyampe bandara kita langsung checkin, pas tas di periksa tas Disfa kena, staf nya minta di buka apa aja isinya. Bongkar lagi lah tas Disfa, ternyata karena Disfa banyak beli oleh-oleh figura dari tembaga jadi kedetect disuruh dipisahin dan setelah itu baru boleh dimasukin tas lagi, Huffh packing lagi deh woh Disfa. Sampailah di ruang tunggu dan jam 11.20 panggilan penumpang untuk pesawat ke Jakarta. Bye Bye Bangkok.

Toge nya gede gede


  depan aprtemen Vike sebelum berangkat ke bandara

Jam  14.05 sampailah kita di Negara Republik Indonesia, negeri elok amat ku Cinta. Yeahhh Damn I love Indonesia, meskipun disini macet, sering banjir, banyak koruptor dan masalah lainnya, I stiil Love you, biar pun saya pergi jauh tak kan hilang dari kalbu. Disana ga bisa makan nasi padang,  ga banyak masjid apalagi denger adzan. Kita kangen semuanya. Travelling aboard make me love my country. 

Setelah keluar dari terminal tiga kita menuju terminal satu buat makan siang, Kita Makan di ayam goreng fatmawati. Habis makan kita mau siap siap berpisah, saya pulang ke Cilegon, Disfa beberapa hari ini di Jakrta dulu baru ke Jogja sedang Ika langsung ke Jogja naik kereta malam dari Gambir. Kita berpelukan, Sedih saatnya kembali ke dunia nyata melakukan rutinitas biasanya lagi. Terimakasih teman sudah melakukan perjalanan bersama walau ada sebel, berantem, capek kita tetap kompak.

Terimakasih, Thank you, Kopkun Ka, Ou kuen. ^^



Asean Trip Part 5 ---- Siem Reap


Tanggal 18 april  adalah hari ke tujuh trip kita. Pagi ini kita siap untuk pergi menuju Kamboja, tepatnya ke Siem Reap melihat komplek Angkor yang megah yang termasuk sebagai World Heritage oleh UNESCO. Yup ga sabar pengen lihat kemegahan angkor wat, apakah sama seperti Borobudur, Let we see!!!

Jam 6 pagi kita dah siap packing, chek barang-barang yang ada di kamar karna hari ini kita checkout dan ga balik ke hostel ini lagi. Kakek Lily bilang, kalo kita mau checkout pagi, tarok aja kunci kamar diatas tempat tidur karena dia mau nganter Lily ke sekolah atau ke puskesmas kali xixixxi. Kita langsung ciao menuju Mochit terminal.

 pagi hari di kahaosan road

Setengah sembilan sampe di dalem terminal. Disfa dan Ika mau ke tolilet, ga lupa minta duit dulu ke saya, bayar toilet di bangkok bayar 3 bath setara seribu lah. Saya duduk di ruang tunggu. Ada cewe bule duduk di belakang saya sambil liatin tiketnya. Saya langsung sapa, Hello where are you going? Dia jawab Siem Reap. Owh same with me, what time your bus? Dia jawab nine. Ya me too.. dan ngobrol-ngobrolah saya dan dia. Namanya Rachel asal New Zealand. Wow saya langsung antusias, I wanna go to New Zealand, it’s so cool! The scenery like film Lord of the ring. Yes like that lah katanya. Dia tanya saya darimana, I am come from Indonesia. Ya I have been go there, Bali, Lombok katanya. Where are you live in Indonesia?? Tanya Rachel. I am in Jakarta. Jakarta same with Bangkok right? So many people, crowded.. Heheheh ya begitulah saya jawab. Rachel ke Siem Reap sama satu temennya cewe, Dari Siem Reap mereka lanjut ke Pnom Phen.  Ga lama itu kita naik bis yang sama dia ada di depan tempat duduk Ika dan Disfa, sedangkan saya hanya sendiri, kursi sebelah saya kosong *lega :D.

Unik nya bis ini pengemudinya ada di sebelah kiri kayak  di eropa. Didalam bis kita dikaksih bingkisan plastik yang isinya kue kering tisu basah dah air minum. Jam 12  para penumpang dikasih makan siang berupa makanan kemasan siap saji seperti yang ada di sevel, saya dapet nasi uadang sedang Disfa dan Ika dapet nasi goreng. Baru beberapa suap Kondekturnya bilang sebentar lagi sampai di border para penumpang harus turun semua untuk diperiksa di Imigrasi.

 Yang Siem Reap Yang Siem Reap duduk duduk

Turunlah kita semua menuju kantor Imigrasi Thailand untuk dapet cap keluar setelah itu jalan lagi menuju gerbang Kamboja. Karena Indonesia termasuk negara Asean jadi ga bayar VOA langsung menuju Imigrasi Kamboja Bis yang kita naikin nunggu di Imigrasi kamboja. Imigrasi kamboja beda banget dengan Imigrasi Thailand. Bangunannya sederhana banget, ga pake AC cuma kipas angin mana lama lagi ngantrenya. Disfa dah grasak grusuk kepanasan secara siang bolong pake jaket :P.Yang  antre banyak orang bule badannya gede-gede kita nyempil aja kecil-kecil. Line Disfa beda sama saya. Dia duluan ga lama saya di sebelahnya, Dia dah selesai saya masih di loket. Orang Imigrasi Kamboja lama ngeliatin paspor saya terus dia panggil staff satunya lagi. Dia curiga foto di paspor saya beda sama saya. Dalam hati saya bilang iya pak itu foto saya asli emang cantik kalo sekarang saya emang lagi kucel awut awutan disini panas banget muka dah kayak kuali minyaaaaak. Tuh bapak ragu dan dia suruh saya buka jilbab. What??? Baru kali ini di Imigrasi saya disuruh buka jilbab, saya ga mau karena sebelumnya ga pernah tuh minta saya buka jilbab. Dia dengan tegas bilang you agree or not. Kalo kamu ga mau bisa balik ke Imigrasi Thailand. Terus saya bilang kalo di Imigrasi Thailang saya harus ngapain, check lagi???terus dia bicara tuh berdua, Dia liat lagi foto saya, It’s me! Iam just holiday  to Kamboja. Ga lama saya disuruh scan jari. Terus dapetlah cap kamboja. Hwaaaa dag dig dug kalo beneran saya ga bisa masuk Kamboja.

 Imigrasi Kamboja yang begitu berkesan :P

Disfa nunggu di pintu keluar kok lama sih katanya, saya ceritainnlah yang tadi, sekarang tinggal Ika yang belum keluar. Mudah-mudahan ga kejadian kayak saya ini, ga lama Ika keluar dan dia ga ditanya apa-apa. Hufft Imigrasi.. Imigrasi ada aja yang bikin tegangnya.  Setelah kita cek cap di paspor kita langsung menuju bis. Baru kita yang naik, yang lain kan kebanyakan bulle-bule jadi mereka urus VOA dulu baru ke Imigrasi. Kita tunggu di bis sambil ngelanjutin makan siang tadi yang baru beberapa suap. Saya dan kelaperan banget habis tenaga gara-gara imigrasi tadi. Satu persatu penumpang dateng. Waktu bis mau berangkat ada cewe yang naik dan duduk di samping saya. Saya kenalan namanya Aisyah orang Kamboja asli, rambutnya panjang sedikit pirang, kulitnya putih. Saya  tanya are you moslem?? No katanya. Kebanyakan orang bilang saya Malaysia. Ayah saya dulu suka dengan artis namanya Aisyah sewaktu ibu saya melahirkan dan bayinya perempuan langsung saya dikasih nama Aisyah. Ooh begitu toh asal namanya.

Sekitar jam 4 sore bis nyampe di kota Siem Reap. Penumpang di turunin di tempat pool bis. Biar ga repot saya langsung beli tiket bis untuk pulang hari senin depan dengan harga U$28. Disini kita bisa menggunakan 2 mata uang dolar Amerika atau mata uang kamboja riels. Setelah kita bayar orangnya bilang kita dapet servis antar dan jemput ke hostel naik tuk-tuk. Okelah kita tinggal naik tuk-tuk dengan tunjukin alamat hostel menginap aja. Kita langsung carter abang tuk-tuk yang nganter kita untuk jemput besok pagi ke hostel karna pagi-pagi banget kita mau liat sunrise di angkor wat dan seharian itu kita  mau meneglilingi komplek angkor naik tuk-tuk. Abang tuk-tuknya namanya Ra, setelah nego harga sepakatlah $18 dari jam 5 pagi sampe jam 4 sore.

Sampai di hostel kita langsung chekin. Wooooow Kamarnya nyaman gede ada kamar mandi di dalem. Kita langsung rebahan, Istirahat bentar, mandi dan sholat ashar. Malem sekitar jam tujuhan kita baru keluar hostel mau cari makan. Di hostel ada makan tapi ga include sama biaya kamar. Jadi mending kita cari di luar sambil menikmati malam di Siem Reap. Jalan kaki aja kita, ga jauh udah keliatan keramaian. Ada Night market, old market, pub street, kita cuma mau cari makanan halal, di pub street banyak berjejer cafe dan pilihan kita jatuh ke KFC :D. Saya bayar pake dolar tapi cahsiernya balikin pake riels duh ga ngerti saya terima terima aja. Dia bilang 1 Dolar sama dengan 4100 riels. Jam sembilanan kita dah balik ke hostel untuk istirahat karna besok pagi jam 5 teng kita harus berangkat ke angkor wat. Oya sebelumnya biar ga  penasaran ini ada penjelasan tentang angkor wat yang saya ambil dari http://id.wikipedia.org/wiki/Angkor_Wat

Angkor Wat (Khmer: អង្គរវត្ត), adalah sebuah candi atau candi yang terletak di kota Angkor, Kamboja. Candi ini dibangun oleh Raja Suryawarman II pada pertengahan abad ke-12. Pembangunan candi Angkor Wat memakan waktu selama 30 tahun. Angkor Wat terletak di dataran Angkor yang juga dipenuhi bangunan candi yang indah, tetapi Angkor Wat merupakan candi yang paling terkenal di dataran Angkor. Raja Suryawarman II memerintahkan pembangunan Angkor Wat menurut kepercayaan Hindu yang meletakkan gunung Meru sebagai pusat dunia dan merupakan tempat tinggal dewa-dewi Hindu, dengan itu menara tengah Angkor Wat adalah menara tertinggi dan merupakan menara utama dalam kompleks bangunan Angkor Wat. Pada akhir abad ke-13, Angkor Wat perlahan-lahan dialihfungsikan dari candi Hindu menjadi candi Buddha Theravada, hal ini berlangsung hingga kini.

Setengah lima pagi kita dah siap berangkat, ini rekor kita untuk pergi pagi banget demi mengejar matahari terbit di angkor wat :D. Turun hotel kita liat mana nih si Ra abang tuk-tuk yang janji mau jemput kita pagi ini. Yup ternyata dia dah ada di depan hotel nunggu kita. Oke ciaooo!!!! Hari masih gelap secara jam 5 subuh, jalanan  masih sepi ada beberapa tuk-tuk yang lewat bawa bule, kayaknya mereka juga mau ke angkor wat liat sunrise. Dari hotel ke komplek angkor sekitar 5 km. Sesampainya disana wuiih dah rame aja yang ngantri tiket masuk. Para turis ini kesini jam berapa yak. Kita langsung ambil antrian tiket yang one day pass seharga U$12. Untuk mengelingi semua komplek angkor ini sebenernya ga cukup sehari so kalo kita masih pengen masuk lagi besoknya mending beli extended tiket yang 2 atau 3 hari  karena lebih murah ketimbang sehari. Tapi bagi kita sehari dicukupin aja untuk liat beberpa candi di komplek ini. Tiketnya unik, kita di foto langsung baru tiket di cetak. Ketauan deh muka bangun tidurnya :P

Setengah 6 lewat kita dah sampe depan angkor wat. Ra bilang kalian bisa liat dari depan sini atau masuk ke dalam angkor wat. Hari masih gelap dan matahari belum keliatan sedikitpun. Kok belum keliatan ya ini kan dan setengah 6 lewat kata saya, terus Ra bilang disini sunrise jam 6.20. Oh kalo di Indonesia itu matahari dah naik dah siang. Ambil foto dari depan sebentar kita masuk ke dalam candi. Woow besar banget. Masuk ke dalemnya aja jauh ada danau dan lapangan hijaunya. Subhanallah ya orang dulu diabad 12 bisa bikin bangunan semegah ini. Di lapangan depan angkor wat ini juga dah rame oleh para turis,  kita cari tempat yang strategis untuk liat matahari terbit. Dari balik candi sebelah kiri ada sebuah cahaya keorenan  muncul perlahan lahan, Subhanallah... subhanallah itu itu sunrise!!! orang orang langsung besiap siap mengambil foto. Ini peristiwa magis sekali. Bener bener indah!!! Saya ga bisa dapet foto yang bagus karna ketutupan para turis bule yang tingi - tinggi ini. Disfa dan Ika berburu foto di depan, saya hanya memandang dengan sekali sekali  ambil foto pake kamera hp. Saya takjub. Allah maha besar, tak ada keraguan atas kekuasaannya. Rasanya kita ga da apa apanya terhadap penciptaanNya, Allah tampakkan kekuasaannya supaya kita beriman pada Nya. Saya mikir para turis yang kebayakan bule ini, apa mereka berpikir juga siapa yang menciptakan matahari ini, kenapa ia bisa muncul kemudian tenggelam lagi, siapa mengendalikannya?  Ada ga ya rasa penasaran mereka tentang itu. Entahlah, yang penting dengan kejadian seperti ini saya semakin yakin bahwa engkau ada.

Saya duduk di tepi danau memandang ke depan, matahari semakin naik. Saya sangat menikmati suasana pagi ini, Disfa langsung duduk disamping saya, Gilaaaa Lan gw sampe merinding ngeliat tadi, keren banget ya!!!!! Akhirnya kita di Angkor Wat liat sunrise Lan!!! Sambil megang megang bahu saya!!!! Ya woooh it’s amazing, Subhanallah baget ya!!!!

 Matahari masih malu malu menampakan diri


 matahari menyinari dunia :)

danau di depan Angkor Wat

 selfie dulu mbae

 Iklan kaca mata, cucok ga???

We are here, Where are you?

Sekitar jam delapan kita keluar dan Ra nunggu di parkiran katanya kalian sudah sarapan??mau sarapan dulu ga? Oh no thanks kita dah sarapan jadi sekarang langsung mau liat candi berikutnya. Okelah saya antarkan kalian tapi nanti saya sarapan dulu ya. Kita dianterin ke candi ke dua, ga tau apa namanya, Ra turunin dia bilang kalian naik aja ke atas sana saya beli makan dulu nanti saya tunggu disini lagi, Okelah kita jalan keatas sana, jalanannya tanah merah dan menanjak, yaah ini mana candi nya kok sepi amat ga da orang yang naik pula, jangan –jangan salah jalan. Kita penasaran terus aja naik,,naik,,,naik,,,ada satu dua orang doang yang turun. Di tepi jalan ada beberapa orang lokal lagi duduk dan ada yang sedang potong-potong kayu, istirahatlah bentar disana sambil ngobrol-ngobrol. Bapaknya bisa bahasa Inggris dan Perancis, karena emang Kamboja jajahan perancis sebagian penduduknya bisa berbahasa perancis. Mereka tanya kita dari mana dan pake jilbab terus apa ga panas..heheheheh setelah ngobrol-ngobrol kita pamit naik ke atas lagi untuk liat candi. 

jalan ke atas menuju candi 

 ngobrol - ngobrol dulu bersama penduduk lokal

 sampe diatas jadi sakit pinggang :P

Diatas Candi Pnom Bangkhaeng

Akhirnya sampai juga diatas dan kita liat candi nya sepi malah ga da orang sama sekali. Serasa di film national treasures yang mencari harta karun yang hilang heheheh, Candinya ga terlalu besar sewaktu masuk ada tulisan under construction terlihat dari beberapa bagian dipasanng scafolding dan crane. Dibawah tangga pun ada Warning Max 30 person on Top. Saya celingak celiguk ga da orang cuma kita bertiga doang bearti aman kalo banyak yang naik bisa bisa ambruk nih candi. Diatas keliatan banget hutan-hutannya dan bisa memandang jauh ke komplek angkor ini.  Serasa dimanaa gitu...I am in Kamboja!!!! Seneng banget bisa liat ini dari suatu tempat yang ga pernah aku bayangkan.

Kita ga lama lama di candi ini secara cuma kita bertiga doang kalo ada apa-apa gimana hiiiy, turun lagi ke bawah, pas jalan ke bawah barulah banyak yang jalan ke atas termasuk beberapa biksu dan biksuni, biksuni itu adalah sebutan bisksu untuk perempuan, mereka juga dibotakin umurnya setau saya sekitar lima puluan. Dibawah kita liat rombongan pengamen di pondokan, saya liat kaki mereka udah ga da lagi, saya jadi inget di Kamboja dulu ada perang sehingga banyak ranjau dan mereka beberapa korban ranjau waktu itu.
Sampai di bawah kita langsung naik tuk-tuk lagi, oya sebenernya tuk-tuk dalam bahasa kamboja disebut reumo tapi kebanyakan turis bilangnya tuk-tuk. Didepan jalan Ra jelasin kalo kita akan memasuki gerbang Big City. Hmmmm serasa masuk lorong waktu menuju kota tua jaman dahulu kala.Ready Go!!!


Terrace of Elephant 

  awas ketimpa batu !!!

Ini candi ke tiga yang kita kunjungi namaya Bayon. Candi ini banyak ukiran wajah maka dijuluki candi seribu wajah sang raja. Ada sejumlah 216 patung wajah sang raja berukuran raksasa menghiasi puncak-puncak candi.

 candi bayon

  Muka Raja dan Muka Kita :D


 Di depan Ta Phrom


 candi yang dililit akar


 Sebagian bangunannya sudah runtuh


one two three!!! action gaya Lara Coft 

Candi Ta Prohm digunakan sebagai lokasi syuting film Tomb Raider. Candi Ta Phrom dengan lilitan akar pohonnya menimbulkan efek mencekam. Lebih jelas silahkan baca http://id.wikipedia.org/wiki/Ta_Prohm
Katanya deket Ta Phrom ini juga ada kepala budha yang kelilit akar pohon, pas kita tanya penjaganya udah ga da karna pohonnya udah runtuh tapi kita masih penasaran, dia tunjukin jalannya udah masuk ke hutan sepi ga da orang tapi ga ketemu juga, ga ketemu tuh kepala budha daripada kepala kita yang hilang yasudah kita balik badan coz suasananya mistis gitu hiiiyy.
 
Jam dua siang kita dah KO ga sanggup keliling komplek candi. Hari bener-bener panas suhu udara mencapi 38 celcius. Kita dah lemes mau cari makan siang aja, kata Ra dia tau restoran halal tapi diluar komplek candi, ya gapapalah kita juga dah puas kok explore candi yang dari subuh sampe siang ini. 

Kita makan siang di D’Halal Cafe alamatnya di Mondol Village Sangkat Svayadangkum disini menyajikan masakan melayu jadi kita pesan gado-gado, bakmi goreng dan nasi goreng  total semuanya 18.70 dolar lumayan mahal yah untuk kantong kita tapi masakannya enak kok dan porsinya juga besar. 

Penjaganya ibu berkerudung bisa bahasa melayu pas ditanya aslinya dari mana saya orang Indonesia asal jawa..owalah.. Dia dulu keja di Malaysia lalu pemiliknya buka cabang  di Siem Reap maka dibawalah beliau kesini. Beliau juga bilang disini juga ada hotel. Jadi ga susah lagi kalo kira para muslim yang mau traveling ke Siem Reap ada hotel dan restoran halalnya sekalian, nama hotelnya Explorers House. Kita numpang sholat sekalian disini, dianterin ke sebuah kamar hotel yang kosong. Hmmm lumayan cozy dan bersih kamarnya, kamar mandinya ada di dalem juga. Dia tanya berapa harga hostel tempat kita menginap. Kita  sebutlah beliau langsung bilang mahal itu. Bodoh kalian mau disana disini lebih murah, waduh sekate kate nih ibuk bilang bodoh, rrrrr. Setelah makan siang kita pamit pergi dan minta salah satu peta Siem Reap yang ada disamping pintu keluar, xixixi.

Sampai di hotel sekitar jam empat sore. Rebahan langsung di kasur. Kita mau istirahat dulu bobok siang eh bobok sore :P, ini kan hari sabtu nanti malam kita baru keluar lagi mau cuci mata menyusuri night market dan pub street, cihuuyyy. Jam setengah delapan baru kita keluar dari sarang kayak binatang nokturnal aje keluar di malem hari :P. Kita mau cari makan malem dulu. Di sepanjang pub street banyak berjejer pub-pub isinya banyaknya bule-bule, night market juga begitu kita jalan terus ada cafe-cafe pizza gitu. Pizza herbal gitulah namanya ternyata itu pizza pake daun ganja. Hmm pengen coba tapi Disfa dan Ika ga mau, katanya mau yang pasti-pasti aja and you know what makan malam kita di KFC lagi!!! tempat yang sama, mungkin mas masnya inget muke kite..secara muka kita eksotis begini..hahhah. terus pas ngantri ketemu sama orang yang kemaren juga, ga tau darimana asalnya tapi wajahnya asia juga.

Kita jalan-jalan aja menikmati malam minggu di Siem Reap, kapan lagi coba???di sepanjang jalan banyak toko-toko sovenir, jual kaos-kaos, gantungan kunci dan pernak pernik lainnya. Bener-bener kayak pasar malem, tapi disini tertata dan rapi jadi pejalan kaki pun nyaman untuk jalan ga sembraut. Ini jantungnya kota Siem Reap. Terasa hidupnya di area sini karena banyak turis yang hangout menghabiskan malam.

jembatan yang penuh lampu

Hari minggu pagi tanggal 19 april, check di itenarary yang saya buat ga da jadwal pasti, tulisannya cuma saran dari teman-teman sampe sekarang pun belum tau mau kemana. Liat-liat dari peta yang saya minta direstoran halal kemaren, tempat yang deket dari hotel kami yaitu angkor national museum tapi bayar masuknya S$13, hmm lumayan mahal. Mau ke floating market juga jauh dan mahal juga masuknya, pake tuk-tuk pula. Kita mau yang murah meriah aja. Heheheh kita keluar aja dari hotel ngikutin kemana  kaki melangkah. Di tepi jalan ada orang jual buah, pas datang kesini kita sering liat nih buah tapi baru liat penampakannya, bentuknya bulet warnanya kuning keoren-orenan, nama buahnya kwui, penjualnya bilang agak asem dan danging buahnya berserabut, buah ini cuma ada disini pohonnya banyak tumbuh di komplek angkor. Disfa pengen banget coba, kita belilah seplastik harganya S$1. Awas ya kalo ga abis,pas dicoba bener rasanya asem, saya rasa ini perpaduan mangga, jeruk sama sawo. Pagi pagi makannya buah kwui ga abis jadinya.

Kita menuju ke tempat yang ga jauh dari hotel namanya Preah Promreath Pagoda. Pagodanya sepi ada beberapa anak kecil asli situ yang lagi maen-maen. Foto-foto aja di halamnya tapi ga bisa masuk. Ga tau dibuka untuk umum atau ga. Saya asik narsis foto foto gaya gayaan, sampe bunga kamboja yang ada disitu saya petik tarok di telinga, ada orang korea ibu sama anaknya karena ngeliat saya narsis banget dia mau foto sama saya..hohoho ga di negara sendiri ga di negara orang  gue itu banyak disukai orang korea..yakin loh????pengen muntah ya? saamma saya juga..hahahah. Saya praktekinlah bahasa korea yang sering saya denger, dangsineun hangugo essowasosoyo, Ya you can speak korea? just little,joneun hangugoreul gongbuhamnida, ireumi mwoyeyo? Dia bales Clara, dia baru sampe pagi tadi, saya bilang sebaiknya besok pagi ke angkor watt karena pemandanganya Indah. Oya di Siem Reap ini saya lihat banyak restoran-restoran korea, sewaktu di angkor wat pun banyak saya liat rombongan tur dari korea, ada guidenya orang korea juga, jadi inget Mr Choi juga pernah kesini.  Pas di peta saya juga liat ada satu nama jalan yaitu Korea-Cambodia Friendship. Hmm kayaknya negara Korea dan Kamboja punya ikatan yang dekat ya.

 Omma dan Eonni di Preah Promreath Pagoda

Setelah keliling pagoda ini kita masih bingung  mau kemana. Disfa langsung mengeluarkan sarannya, gimana kalo kita ke pemukiman muslim sekarang aja, sebenernya saya maunya siang aja pas zuhur sholat dan makan siang disana, tapi karna kita ga tau mau kemana yasudah kita kesana dulu aja. Sebelumnya dah serching dulu lokasi tepatnya dimana biar ga nyasara karna kita jalan kaki ga naik tuk-tuk. Jalan terus melewati tempat yang kita lewati tadi malam. Makin kebelakang jalanannya ga beraspal, tanah merah dan berdebu. Ya ini dah masuk pemukiman muslim champa. Saya langsung liat sebuah kubah itu ya masjidnya. Yup ketemulah Masjid An-Ne’mah, Masjid terbesar di kota Siem Reap ini. Kalo dibandingin sama masjid di tempat kita ya jauh beda ini seperti masjid di perumahan aja, tapi kita seneng bisa ketemu masjid di negara yang banyak non muslimnya.

  Hmmm nyam nyam nyam

Pas mau menuju mesjid ketemu restoran halal namanya Muslim Family Kitchent Restoran, langsunglah Disfa ngajak makan siang dulu. Disini kita pesan Khemer Soup dan vegetables seafood.  Soup Khmer rasanya seperti pindang tapi ada sayurannya, sya ga tau itu sayur apa.  Setelah kenyang isi perut kita ke Masjid An Ne’mah, di belakang masjid ada madrasah, banyak anak –anak kecil lagi maen, ada cewe seumuran kita yang hampirin, dia bilang mau makan di restoran??? disini juga ada retoran halal, saya pernah baca buku yang katanya deket masjid ini ada restoran halal milik Haji Musa, ternyata di belakang masjid ini. Disini ada menu Lembu naik bukit. Karena kita dah makan di retoran yang depan masjid kita cuma ngobrol –ngobrol aja sama mereka yang ada di samping masjid. 

 depan Masjid An Ne'Mah



 bersama penduduk muslim di Steung Vhmey

Ada 4 cewe yang pake jilbab mereka ternyata adik kakak dan cucunya haji Musa. Yang paling besar namanya Norul dia pernah ke Indonesia tepatnya ke Malang. Mereka pintar bahsa Inggris dan sedikit Melayu. Mendengar cerita mereka saya melihat ada semangat mereka untuk meraih cita-cita, Norul bilang ia ingin jadi arsitek, adeknya ingin jadi guru. Subhanallah masih ada generasi islam yang punya semangat tinggi disini. Lagi asik ngobrol suara azan berkumandang, kita pamit mau sholat di masjid. Norul minta fb kita supaya bisa saling ngobrol di fb aja. Kita sholat berjamaah di masjid ini. Kebanyakan jamaah yang datang laki-laki. Kita sholat di lantai dua. Subhanallah bisa sholat berjamaah disini karena di Siem Reap sulit mencari masjid.

Setelah zuhur kita lanjutkan perjalanan kita. Saya kasih masukan ke Angkor National Museum aja, kalo emang harganya S$13 ya kita ga usah masuk duduk-duduk depannya  aja, kesanalah kita tapi karna lumayan jauh dan ini matahri lagi terik – teriknya kita naik tuk-tuk. Abang tuk-tuknya berenti di sebuah agen nawarin kita beli tiket disini, kita bilang kita mau liat dulu aja disana, xixixixi. Sampe diasana pengujung sepi, saya tanya HTM nya, emang S$13 hmmm kita liat juga ga terlalu penasaran untuk masuk ke dalem, jadi kita duduk duduk aja di lobinya sekalian ngadem, di sebelahnya ada gedung kayaknya bakal dijadikan mall gitu kita masuk ga da apa apa masih kosong isinya.

Ga lama disini cuma setengah jam aja terus ciao menuju Wat Bo dan ngelewatin church juga ga da yang menarik kita putuskkan untuk balik ke hotel aja karna ngantuk :P. Jam tiga siang kita dah nyampe hotel, acara hari ini kita lanjutkan bobo siang aja..Hahha Selama di Siem Reap kita bisa tidur siang karena emang ga full keliling Siem Reap kita lebih fokus ke Angkor Wat aja, dan Siem Reap ini kota kecil jadi ga benyak tempat wisata selain ya itu angkor wat.

Jam tujuh malam baru keluar lagi begitulah rutinitas kita selama di Siem Reap, denyut nadi  kehidupannya terasa santai, ga tergesa gesa mau kesana mau kesono sepeti di bangkok kemarin. Ini malam terakhir kita di Siem Reap, kita mau belanja oleh – oleh di night market karna sebelumnya cuma liat dan beli yang kecil- kecil aja. Sebelumnya kita makan malam dulu di KFC LAGI!!!! 3 malam berturut – turut  kita makan disiini. Mungkin mas-mas nya dah apal muke kite :P, Tenang mas ini hari terakhir kita makan disini dan mungkin kita ga akan bertemu lagi..heheheh 





Tropical Guest House

Saya belanja oleh oleh yang murah meriah aja, kaos dan gantungan kunci, Disfa beli figura yang ada ukiran angkor watt, dia bilang mau tarok foto kita bertiga pas di angkor watt, good job. Harganya S$5  udah kita tawar dan tanya toko-toko lain juga segitu. Kita bertiga beli gelang samaan buat kenangan. Digelangnya ada tulisan camboja kalo Disfa dan Ika tulisannya Angkor Watt, saya tulisannya Good Luck, Yeah I hope will good luck use it. Udah belanja blanji nya menghabiskan dollar kita disini, kita balik ke hotel dan bersiap esok pagi balik ke Bangkok.