Rabu, 16 September 2015

Nafea faa ipoipo? (When Will You Marry?)



When Will You Marry? (Bahasa Tahiti: Nafea faa ipoipo?) adalah lukisan minyak tahun 1892 karya seniman Pasca-Impressionis Perancis Paul Gaguin. Dipinjamkan ke Kunstmuseum di Basel, Swiss selama hampir setengah abad, lukisan ini dijual secara pribadi oleh keluarga Rudolf Staechelin pada seorang pembeli tak dikenal, kabarnya Qatar Museums, pada bulan Februari 2015 dengan harga hampir $300m atau Rp 3.6 triliun, harga tertinggi yang pernah dibayarkan untuk sebuah karya seni. Lukisan ini dipamerkan di Fondation Beyeler, Riehen, sampai tanggal 28 juni 2015. Lengkapnya baca disini.

Lukisan ini melukiskan gadis yang sedang menunggu pria yang akan mengajaknya menikah, sama seperti yang saya rasakan tapi ga sampe bengong gitu juga kali. Sudah banyak yang menanyakan ini, Kau lukisan Nafea faa ipoipo mau ikut ikutan kepoin kapan saya menikah. Tapi karena kamu salah satu lukisan termahal dan terlihat eksotis dan orisinil baiklah saya akan sedikit bercerita.

When will you marry? I said  I don’t know, haven’t meet soulmate yet, how I’ll answer the question. Ini jawaban dalam hati aja kalo yang keluar dari mulut sih doain aja sambil senyum tipis. Banyak yang tanya ini entah emang perhatian atau kepo doang. Karena perhatian dan kepo itu beda tipis sih. Apalagi kalo yang nanya udah menikah seakan-akan kehidupannya lebih baik ketimbang yang masih  single. Toh menikah itu bukan lomba lari siapa cepat dia menang dapet mendali kan. Emang jadi single ada ga enaknya tapi ada hal yang bisa bebas kita lakukan. Begitu juga yang berumah tangga, bukan bearti setelah menikah ga ada masalah atau seperti di film atau sinetron setelah menikah happy ever after. Malah setelah menikah itu awal kehidupan baru yang lebih menantang. Menyatukan dua manusia yang berbeda latar belakang, budaya, kebiasaan itu semua ga mudah, apalagi kalo pasangannya berbeda negara makin complicated. Ga Cuma butuh cinta tapi juga komitment yang kuat agar bisa mengarungi kehidupan rumah tangga sampai ke tujuan (sok wise)

Setelah menikah pertanyaan “Kapan” itu ga berhenti disitu aja, ada rentetannya lagi. Kapan punya anak? Jawab aja udah usaha tiap malem dengan berbagi gaya Hahhaha. Setelah punya anak satu kapan punya anak lagi biar lebih rame di rumah, Kapan ini kapan itu kapan kamu meninggal ehhh keterlaluan. Lalu apakah saya harus mengikuti desakan pertanyaan – pertanyaan orang dan kalo ga saya dicap jelek dari masyarakat. Kalo pun saya ikuti kata mereka apakah mereka mau bertanggung jawab dengan kehidupan saya nantinya. Kalo saya menikah karena nurutin perkataan orang lalu terjadi sesuatu terhadap rumah tangga saya terus saya bilang ke mereka gara gara mereka nyuruh saya buru-buru nikah gini kan jadinya, Eh yang ada saya dibilang gila toh itu semua resiko saya dan saya sendiri yang harus menanggungnya.

Intinya bukan saya ga mau menikah. Saya ingin sekali menikah dan menjadi keluarga sakinah asalkan saya sudah siap. Siap belumnya saya Allah lah yang maha tahu. Saya hanya berusaha memantaskan diri dan memohon diberikan yang terbaik. Kalo sudah pantas Allah pasti akan pertemukan.





Dear My Future Husband

Dear future husband,
Here's a few things
You'll need to know if you wanna be
My one and only all my life

Take me on a date
I deserve it, babe
And don't forget the flowers every anniversary
'Cause if you'll treat me right
I'll be the perfect wife
Buying groceries
Buy-buying what you need


You got that 9 to 5
But, baby, so do I
So don't be thinking I'll be home and baking apple pies
I never learned to cook
But I can write a hook
Sing along with me
Sing-sing along with me (hey)

You gotta know how to treat me like a lady
Even when I'm acting crazy
Tell me everything's alright


Penggalan lirik lagu dari Megan Trainor. Yeah I like this song, bisa mewakili apa yang ingin dikatakan kepada pasangan nantinya. Dimana saat saya telah menjadi seorang istri saya akan berusaha  menjadi yang terbaik untuk suami. Belanja kebutuhan sehari hari, sibuk urusan masak memasak. Nah ini yang mungkin akan sedikit kacau. Secara saya belum bisa masak. Kalo masak telor dadar, goreng tempe tahu, masak mie rebus cincailah,,,tapi kalo bikin masakan padang yang banyak bumbu  kayak bikin rendang, dendeng balado, gulai ikan tak pandailah saya. Kalo liat nyokap masak di dapur yang disuruh malah cucuin peralatan masaknya bukan ngajarin bikinnya, gimana bisa pinter masak kalo cuma jadi tukang nyuci mulu. Kata nyokap nanti bisa sendiri, mama juga dulu ga bisa masak pas nikah baru bisa. Enak ga enak nanti suami sendirilah yang ngerasainnya, so my future husband maukah mencicipi masakanku hehhehe. Ketimbang ngajarin masak nyokap lebih menggembleng atau mendidik saya dalam kebersihan rumah. Ada juga ya orang yang karena sibuk masak ini itu jadi rumahnya ga keurus tapi nyokap lebih suka jaga kebersihan rumah. Rumah harus disapu, dipel tiap hari, nyuci baju tiap pagi, habis makan langsung cuci piring jangan ada yang numpuk, sikat kamar mandi dan kuras bak mandinya. Yah itulah yang sering saya kerjain dirumah harus cepat dan cekatan kayak militer hahaha lebay. Saya pernah bilang kenapa saya harus lakukin semua ntar aja kan bisa. Kata nyokap iya aja kalo saya nanti punya suami kaya dirumah bisa nyantai nyantai nonton tv tinggal pembantu yang ngerjain semua, kalo ga gimana???

Segala hal dirumah saya harus bisa dari yang mudah ampe yang sulit. Kayak nyokap suka benerin kabel colokan atau ganti kabel setrika sendiri, ganti bola lampu, nyuci mobil sendiri,  jahit menjahit, ngecet rumah dan masih banyak lagi. Yeah I’ll be perfect wife. Saya berusaha menyelesaikan segala hal yang ada di rumah, kalo bisa ga usah nunggu suami pulang kerja untuk nyelesein ini itu. Kan kalo suami pulang kerja rumah bersih dan nyaman jadi enak mesra mesraannya...Hahahah.

Tapi pastinya jadi ibu rumah tangga itu juga bisa stres dan bosan kan sehingga telihat aku tidak cantik seperti muda dulu. Saat saya begitu dear future husband, please ajak saya jalan jalan, atau makan di restoran atau bikin kejutan kecil yang membuat semangat,ceria dan terlihat muda kembali. Walau telah menikah semoga tetap seperti orang pacaran...hihihihi.



Dear future husband, are you ready????

Minggu, 06 September 2015

Curhatan Melankolis

Hai apa kabarmu? mungkin saat ini kamu sedang istirahat setelah banyak menyelesaikan tugas atau kamu sedang berkelana mencari arah mata angin untuk menentukan kompas hidupmu. Aku doakan dimana pun kamu berada dan apa pun yang sedang kamu lakukan selalu baik baik saja. Kamu ingin tahukah kabarku sekarang?, kabarku sekarang kalo masalah kesehatan sih baik – baik saja tapi entah kenapa ada yang kurang baik di dalamnya. Aku sepeti tak bertenanga, tak ada gairah seperti ada beban  di dalam hati. Aku ga tau harus berobat kemana. Oh tapi aku udah sering konsultasi pada Rab ku. Dia bilang aku harus sabar dalam menjalani segalanya. Kata Sabar ini sangat sering aku dengar, Kalo begini harus sabar, kalo begitu juga harus sabar. Tapi ga semua tau arti sabar sesungguhnya. Sama seperti aku bilang pengen banget ketemu sama kamu, jawabannya juga sabar. Apa kamu juga pengen ketemu aku? Apa kamu bisa sabar?.

Aku bingung sebenernya aku ga tau siapa kamu, kamu ada dimana, apa yang kamu lakukan tapi rasanya aku pengen banget ketemu kamu. Ingin merasakan suka duka bersama apalagi saat aku rapuh seperti sekarang. Yang siap memberikan bahu saat aku lelah, yang siap menghapus air mataku saat aku menangis dan yang memegang erat tanganku saat terjatuh. Aku ingin melewati itu bersama.

Aku juga pengen  kita bercerita tentang hal-hal konyol yang kita lakukan lalu menertawakannya bersama. Walaupun aku belum pernah mendaki gunung tapi aku ingin sekali mendaki gunung bersamamu, bermain di pantai atau bersepeda mengelilingi danau. Aku menunggu saat –saat itu. Aku janji untuk menjaga diriku dan berusaha menjadi yang terbaik untukmu, aku harap  kamu juga begitu. Semoga kita dipertemukan pada waktu yang tepat dengan cara yang begitu indah.


(Dari seseorang yang merindukanmu)

Jumat, 04 September 2015

Rute Semesta


Kalo kamu anak 80an yang 80an akhir seangkatan sama saya ini, kebanyakan sudah tau kemana arah hidup kalian.  What is your job, what is your soulmate, how many place have you travel dan banyak lagi pencapaian – pencapaian yang telah didapat pada usiamu saat ini. Salut dengan temen – teman yang telah mencapai itu semua.

Kalo lagi liat sosial media kayak fb, yang diliat temen – temen yang pp nya pake baju pengantin,  foto sama suami atau anaknya, foto teman lagi traveling ke LN, lagi check in di Heathrow airport atau temen lagi snorkling dengan ubur – ubur di pulau kakaban. Aah begitu indahnya hidup, asiknya petualangan mereka sedang aku masih menginjak bumi yang sama. Memang jalan hidup setiap orang itu berbeda-beda, Tuhan telah mengatur yang terbaik untuk setiap hambanya. Ada  orangnya gampang dapet kerja dengan posisi yang bagus pula tapi belum bertemu jodoh. Ada juga yang cepet ketemu jodoh dan fokus mengurus keluarga kecilnya atau ada temen yang masih semangat melanjutkan  pendidikan (semangat woh!)

I’am not a girl but not yet a woman, yang masih mencari jalan hidup yang terbaik. Dimana banyak temen- temenku telah menjadi seseorang, telah berlayar mengarungi biduk rumah tangga but I’m not, it’s so hard to find my way. Saya memiliki rencana hidup. Plan A, B, C, D dan seterusnya tapi blum ada yang berhasil, disaat ada impian yang diidam idamkan hampir mendekat namun harus ditelan dengan kekecewaan. Tuhan berkata lain belum saatnya. Sampai kapankah begini? kadang hati ini lelah, tak ada lagi tenaga untuk memikirkan rencana selanjutnya. Aku butuh kekuatan, butuh petunjuk tapi tak kau berikan (belum). Di ujung malam-malam yang sepi ku berbicara pada bumi agar langit pun mendengar. Apa Kau mendengar??? Ya pasti Kau mendengar. Aku ingin Kau menerangkan jalan hidup ku. Jadi orang sepeti apakah aku? Bermanfaatkah aku? Bisa membahagiakan orang tuakah?. Tapi sampai saat ini pun semua masih terlihat gelap, malah kau berikan jalan berkerikil. Rute apakah ini????

Saat hati ini sedang tenang ku coba mengsikronisasikan dengan pikiran dan aku pun mulai bisa berdamai.
Sabarlah Lani... kamu sedang dalam perjalanan  ke sebuah tempat yang indah. Dimana mungkin belum banyak orang yang pernah kesana. Tapi memang jalan kesana tidak mudah bahkan kamu harus membuat jalan sendiri. Ada jurang yang kalau kamu tidak berhati – hati akan tergelincir dan masuk jurang. Kamu harus kuat berjalan  mendaki gunung, menuruni lembah, banyak tantangan yang akan kamu hadapi membuat kamu lelah dan ingin berhenti saja disini tapi kamu merasa ini bukan tempat yang tepat karena tebing ini bisa longsor dan kamupun ikut terjatuh. Teruskan saja jalanmu ini...

Aku tidak mampu membaca rute semesta ini yang begitu kompleks. Tidak semua hal harus dipertanyakan dan tidak semua hal mendapat jawabanya langsung. Aku hanya bisa sabar dan ikhlas walau sangat sulit menjalaninya. Sabar bukan berati diam dan pasrah saja tapi berusaha sekuat tenaga mencapai tujuan. Ikhlas bukan berarti menerima atau melepaskan seseuatu dengan mudah tapi ikhlas yang sesungguhnya apabila menerima atau melepaskan sesuatu dengan ketidakrelaan tapi berusaha ikhlas.


Selamat Menempuh Rute Semesta!

Selasa, 04 Agustus 2015

My Favorite Place

Salah satu tempat yang saya senangi adalah bandar udara. Alasannya karena saya suka traveling heheheh. Bandara itu tempat awal dan akhir sebuah perjalanan. Dijaman sekarang dimana banyak maskapai yang memberikan promo tiket dalam negeri apalagi luar negeri sehingga banyak traveler yang kerjaannya bolak balik bandara. Kalo dapet tiketnya kepagian atau nyampe pesawatnya kemaleman Bandaralah tempat naungan yang aman nyaman dan gratiss..hahahah. Saya pernah baca di internet tentang seorang cewe yang lagi traveling di Jepang karena mau hemat dia nginep di Bandara Narita. Suhu udara malam sangat dingin tiba tiba ada seorang cowo kece yang nyamperin, cowo itu mau minjam charger hp, jadilah mereka kenalan dan ngobrol-ngobrol di cafe sambil minum kopi. Ternyata dia seorang pilot dari Indonesia dan dia yang bakal menerbangkan pesawat yang akan dinaikin itu cewe besok pagi..Amazing banget ya. Komunikasi pun berlanjut setelah tiba di Indonesia, meraka pun akhirnya menikah, Masya Allah ya jodoh siapa yang tau.

Terinspirasi dari cerita itu  jadilah saya dan seorang temen saya bermalam di Changi  airport karena takut ketinggalan pesawat jam 8 pagi. Sebenernya sih ga terlalu pagi ya, tapi gratisnya itu lebih menggiurkan ketimbang harus bayar hostel semalem lagi,xixixi. Syukur-syukur dapet kenalan pilot yang keren. Namun  jalan cerita setiap orang itu berbeda beda, yang ada saya dan temen saya kepisah di MRT sewaktu mau ke bandara. Saya ga bisa hubungin dia karena pulsa hp dah abis. Saya tunggu aja di bandara chagi tapi dia ga ketemu juga mulai panik saya langsung beli kartu perdana singapur yang harganya lumayan mahal tapi apa boleh buat saya langsung hubungin temen saya, pas ketemu saya langsung melukin tuh bocah kuatir banget kalo dia kenapa-kenapa. Haduh endingnya bukannya romantis ya malah jadi begini...* Tepok jidat

Selain itu saya seneng bandara karena bisa mengamati orang-orang yang ada disana. Melihat orang yang akan berangkat dengan kerepotannya bawa koper dan barang-barang bawaan lainnya atau turis-turis asing yang bawa carir besar mungkin akan menjelajahi Indonesia atau melihat bermacam macam etnis manusia dari berbagai daerah dan negara. Bandara juga sebagai tempat pertemuan antar insan manusia bisa sanak famili, sahabat atau kerabat. Rasa bahagia bertemu, bersalaman berpelukan melihat tawa dengan begitu mengharu biru (lebay ya). Pokoknya banyak kegiatan atau perilaku yang bisa saya amati di bandara  menimbulkan imajinasi sendiri tentang apa yang saya lihat. Seperti maen tebak-tebakan, ini orang dari mana, mau kemana, naek pesawat apa, lagi pergi bareng siapa, istrinya, pacarnya atau selingkuhannya hahahah. Membuat alur cerita sendiri dikepala.

Saya suka bandara karena saya juga suka langit. Bandara dan langit dua hal yang sangat berhubungan erat. Memandang langit biru, awan putih, ingin rasanya terbang menjangkau cakrawala. Melihat tukang parkir pesawat (maaf ga tau istilah penerbangannya,hehehe) memberikan rambu-rambu sebagai persiapan untuk pesawat lepas landas, melaju dengan cepat lalu roda roda pesawat menjauh dari landasan lalu mengudara di langit. Takjub melihat  intelektual manusia bisa menerbangkan si burung besi. Apalagi kalo ada saudara yang lagi ada di pesawat itu, langsung lambai-lambai tangan padahal ga tau apa orangnya didalem pesawat ngeliat apa ga,hahaha


Satu hal lagi yang bisa saya amati di bandara yaitu bandaranya itu sendiri. Arsitektur bangunannya, interiornya, kenyamanan, kebersihan, ketertiban, dan pelayanannya. Dari bandara kita bisa tau tingkat kemakmuran ekonomi komunitasnya (eaa pake gaya vikinisasi). Semakin bagus, canggih, ramai dengan pengunjung yang akan pergi atau datang semakin maju pulalah daerah atau negara tersebut. Seperti bandara-bandara tersibuk di dunia Changi airport, Incheon airport, Schipool airport. Semoga Indonesia bisa membangun bandara yang bagus dan nyaman seperti itu, khususnya Bandara Soekarno Hatta supaya saya bisa nginep dengan nyaman hahhaaha.

Rabu, 22 Oktober 2014

Why We Travel



Setiap orang punya prioritas dalam hidupnya. Banyak teman-teman  saya yang bekerja dan memiliki peioritas berbeda. Terutama yang masih single dihabiskan buat apa saja gaji mereka. Ada yang selalu update dengan gadet terbaru sebagai hobinya, atau bagi wanita khususnya selalu update fashion terbaru dan perawatan kecantikan sehingga kalo kumpul reuni terlihat sekali berbeda karna semakin cantik. Ada juga  yang sudah memikirkan masa depan dengan investasi seperti ikut asuransi, beli emas, reksa dana atau menabung di bank  walau belum besar nominalnya bagi  saya ini cukup bijaksana. Ada orang yang punya sebuah investasi berbeda yaitu investasi perjalanan. Kenapa melakukan perjalanan dibilang sebuah investasi, bukankah banyak melakukan perjalanan malah menghabiskan uang. Bagi kebanyakan orang berpikir seperti itu tapi bagi sebagian orang tidak demikian. Disini ada alasan-alasan dari beberapa orang mengapa mereka traveling, monggo dibaca.

Kita berpergian awalnya untuk melupakan siapa kita dan kita berpergian selanjutnya untuk menemukan siapa kita. Kita berwisata untuk membuka mata hati kita juga untuk mengenal dunia yang terlalu luas untuk bisa diberitakan di koran koran. Dan kita berwisata sejatinya, untuk menjadi remaja polos lagi memperlambat waktu dan menikmati indahnya jatuh cinta
 (Penulis  Travel Pico Iyer)

Twenty years from now, you will be more dissapointed by the things you did not to do by the things you did do. So throw off the bowlines. Catch the trade winds in your sail. Explore. Dream. Discover (Mark Twain)

Melancong adalah cara terbaik untuk belajar. Anda tidak berpergian untuk membuktikan hidup anda lebih baik dari orang lain, melainkan untuk mengetahui cara orang lain hidup, apa yang bisa mereka ajarkan kepada anda dan melihat bagaimana mereka meyikapi realitas dan keajaiban (Paulo Coelho)

Saya menjadi  pencinta alam bukan semata mata karena saya mencintai alam dan senang menjadi anak gunung , backpacker, traveler, apapun namanya. Bukan juga karena ingin menaklukkan alam karena alam tak mungkin kita taklukkan. Menjadi pecinta alam dalam rangka semakin mencintai sang pencipta alam. Dan alam tak mungkin ditaklukkan karena kita yang sejatinya menaklukkan diri sendiri . Menaklukkan kecapaian, kemalasan, kesakitan, kelelahan, kehausan dan sebagainya (Heru Susetyo, the jounal of Muslim Traveler)

Bersafarlah, sesungguhnya dalam safar (perjalanan) ada lima keuntungan, yaitu menghibur diri dari kesedihan, mencari hasil usaha (mata pencaharian), memperoleh tambahan ilmu, lebih banyak menemukan adap kesopanan dan menambah kawan yang baik (mulia). ( Hadis riwayat Bukhari)

Keliling dunia itu seperti memberi makan pada mata dan hati. Ia bukan hanya  akan memuaskan pandangan mata saja, tapi juga meluaskan hati. Ketika mendatangi berbagai negara, kita akan sadar betapa luasnya bumi ini. Betapa beragamnya manusia dan betapa berbedanya satu sama lain. Keliling dunia membuat kita lebih mensyukuri keindahan ciptaan-Nya, bahkan menjauhkan kita dari pemikiran yang sempit. Keliling dunia membuat manusia lebih toleran dan saling menghargai. (Nur Febriani Wardi, Penulis Haram Keliling Dunia)

Kita butuh waktu untuk pergi merasakan kesunyian sejati, eksistensi tanpa tujuan, beberapa tindakan berbahaya guna memaknai hari libur demi menguji batas kemampuan kita demi mencicipi kesusahan
( Georgo, dalam philosofy of travel)

I am just trying to enjoy the life to the fullest. Because we never know whwn we’re gonna “leave” this world. Mumpung masih ada waktu, masih muda, sehat dan masih hidup!! Dari menjelajahi dunia banyak sekali pengalaman yang didapat dan bisa ngebuka wawasan tentang cara hidup orang lain . Perbedaan dan persamaan dengan budaya kita dan cara mereka memandag hidup. So Let’s explore the world  (Nila Tanzil)

Aku ingin ke tempat- tempat jauh, menjumpai berbagai bahasa dan orang- orang asing. Aku ingin berkelana menemukan arahku dengan membaca bintang gemintang. Aku ingin mengarungi padang dan gurun, ingin melepuh terbakar matahari, limbung dihantam angin dan menciut dicengkram dingin . Aku ingin kehidupan yang menggetarkan. Penuuh dengan penaklukkan. Aku ingin merasakan sari pati hidup (Andrea Hirata, Penulis Edensor)

Roadtrip mengajarkan kita untuk tidak berpikir instan. Ada proses dalam pencapaian tujuan, pembelajaran, maupun suka dan duka. Di dalam perjalanan yang ditempuh dan kemungkinan besar itu bukan sesuatu yang kita dapatkan di sekolah maupun dirumah. In the modern term, Let’s name them lesson of life. You don’t life forever to see this beatiful countryside. Jelajahi bumi tercinta ini selagi kamu masih bisa dan hayati denyut nadinya yang sesungguhnya. Suatu saat nanti kamu harus lihat langsung betapa mempesonanya burung cendrawasih yang terbang melintasi hutan hujan tropis seperti yang saya lakukan saat itu!!! (Sitta Karina)

Bagi saya melakukan perjalanan atau traveling bukan hanya untuk refreshing menghilangkan jenuh dari rutinitas sehari hari atau ingin bersenang - senang yang dianggap “keren” tapi lebih kepada pencarian jati diri, dimana dengan traveling saya belajar memahami dan menghargai orang lain, melihat segala sesuatu dari sudut pandang berbeda sehingga tidak selalu menyalahkan hidup. Belajar untuk siaga terhadap sesuatu yang akan terjadi, belajar dengan segala keterbatasan untuk memecahkan masalah. Yang paling penting dengan traveling mengingatkan saya dengan sang pencipta. Karena begitu banyak tanda-tanda kekuasaannya di dunia ini. Allah mencipatakan gunung, laut, lembah, danau yang begitu indah. Tak ada seorangpun yang bisa menciptakan sesuatu seperti ini kecuali Allah. Dengan menyaksikan sendiri akan merasa kecil di dunia ini.





Sabtu, 04 Oktober 2014

Get Lost



Get lost bagi saya yaitu ngalamin suatu kejadian yang bikin panik,  deg degan, cemas karena berada disuatu tempat yang baru dan ga kenal siapapun, kalo terjadi sesuatu sama saya gimana, tapi bagi saya itulah asiknya dari traveling. Kita bisa mendapat suatu pengalaman berharga yang bikin kita lebih menghargai sesuatu.

Disini ada beberapa cerita yang udah saya tulis di judul sebelumnya, ada juga yang belum pernah saya ceritakan. Yah intinya rangkuman dari perjalanan yang pernah saya alamin. Oya kalo ada cerita temen temen tentang Get Lost silahkan diceritakan J

Get lost itu disaat penasaran liat patung kepala budha yang dililit akar pohon di Angkor Siemreap. Nanya ke abang penjaga temple katanya tuh patung udah ga ada, pohonnya udah ditebang dan tempatnya pun udah ditutup, tapi karena dah nyampe sini sayang aja kalo ga kesana. Penjaganya kasih tunjuk jalan menuju kesana. Katanya jalannya susah karena  udah jarang orang kesana lagi. Ok no problem jiwa petualang saya makin berkobar J. Saya dan kedua teman saya  melewati jalan semakin jauh semakin sepi dan hanya pohon-pohon dan semak belukar . Mana nih jalannya ga ada petunjuk sama sekali. Ada persimpangan, terus kami ambil kanan tapi sejauh mata memandang cuma pohon – pohon, suasana pun jadi mistis ga da wisatawan atau orang lokal untuk nanya daripada kesasar  di hutan angkor cari  patung kepala budha yang ada kita pulang ga da kepala mending balik badan deh.... Hahaha


Get lost itu disaat sampe di bandara Don Mueng cari transportasi menuju Khaosan. OMG susah banget komunikasi sama orang lokal, ga semua bisa bahasa Inggris. Ada yang nawarin pake taxi aja, kalo itu mah ga usah bilang kalo mau juga dari tadi langsung cari taxi ga liat apa kita bacpacking gini cari yang irit..xixixi. Syukur ada yang ngasih kertas dengan nomor – nomor bis yang ngelewatin Khaosan sambil nunjuk halte depan bandara. Setelah nyampe halte, saya tanya lagi sama cowo thailand berseragam engineer kayaknya yang kerja di airport. Yes that’s right , that is the bus. Ok Kopkunka kita bilang ke mas engineer yang cute itu,,hehhehe. Setelah naik bis saya bilang ke kondekturnya turun di Khaosan, kondekturnya ibu setengah baya langsung bicara sama sopir pake bahasa thai. Terus bisnya langsung berenti dan kami disuruh turun katanya bisnya ga lewati Khaosan. Dengan muka innocent kita langsung turun. OMG naek bis apa dong bukannya bener bis no.59 ini yang dibilang tadi. Mobil dan bis bis pada kenceng dan ga da yang berenti terpaksa balik ke halte tadi lagi.  Disana kita tanya lagi sama seorang cewe nanya bis yang lewat Khaosan. Dia langsung telponan sama pacar atau temennya gitu. Lumayan lama tungguin telponanya. Bingung dia nelpon mau bantu kita atau emang angkat telpon nih.. hadeuh  hari dah semakin malem. Habis nelpon cewe yang kita tanya tadi bilang bener koq bis no.59 lewat Khaosan tunggu aja disini bis nya. Ga berapa lama bisnya no.59 lewat dan pas naik saya langsung tanya kondekturnya lewat Khaosan. Ya kata kondekturnya sambil nyodorin karcis. Akhirnya kami sampe juga di Khaosan dengan selamat. J


Get lost itu disaat perut keroncongan nahan laper disuatu sudut kota Bangkok. Pengen makan tapi takut ga halal dan kita putusin untuk cari KFC aja hehehe. Nanya sama abang sevel dimana ada KFC terdekat katanya di Old Siam semacam mall gitu dia kasih petunjuk belok kanan aja. Karena di jalan itu lagi pada rame siram siraman air (songkran) kita muter jalan ambil jalan lurus dulu baru belok kanan untuk menghindari keramaian takut kena siram juga. Tapi kok ga ketemu ketemu nih mall. Perut dah keroncongan mana tengah hari bolong, saya  coba tanya lagi sama cewe kuliahan gitu. Saya minta tulisin nama tempat dan arah jalannya dari tempat kita berdiri ini. Dia bilang ditulis pake bahasa thai atau inggris??? Hadeuh pake nanya lagi kalo bisa pake bahasa Indonesia aja mba hahahah. Ternyata ga jauh lagi tinggal lurus  ada lampu merah belok kanan  ketemu deh...


Get lost itu disaat berada di imigrasi Malaysia. Setelah diperiksa dan dapet cap masuk terus kita mau naik bis lagi menuju terminal larkin di JB. Tapi kami salah jalan bukan menuju bus stop, terus   balik lagi ke awal tadi kami bertiga masuk ke imigrasi dan dapet cap lagi. Saya tanya sama stafnya kalo saya mau naik bis JB pintu jalannya yang mana. Stafnya tujuk kesana arah jalan kami yang tadi. Hmm bener ga sih jalan yang tadi, kami ikutin aja eh malah jalan yang tadi lagi ga da petujuk ke bus stop. Udah dua kali salah nih kalo salah lagi bisa bisa kami ga boleh masuk Malaysia. Saya coba tanya Mak Cik yang ada di dalam ruangan, bilang kalo kita mau naik bis ke JB tapi udah dua kali salah jalan mohon bantu kami Mak Cik. Mak Cik ini bilang kalian ke meja sana saja lapor kesana. Disana kami ketemu Bapak separuh baya. Kami bilang kalo kami salah jalan dan mau neik bis ke JB. Pak Cik itu bilang kalian berarti sudah tawaf ye, bukan Pak Cik kita cuma salah jalan, Iye berarti kalian sudah tawaf, baris kalian disini! Ampuun dah kok jadi serem gini. Pakcik minta paspor kita dan liatin kami satu persatu. Ga berapa lama kami disuruh ikutin Pak Cik  terus dikasih paspor kita masing masing, Jalan lurus saja lalu turun kebawah disana ada bis menuju JB. Baiklah Pak Cik terima kasih banyak. Karena kelamaan di imigrasi, bis awal yang kami naikin pasti dah jalan jadi harus nunggu bis selanjutnya asalkan masih bis yang sama. Udah lumayan lama nunggu waktu juga dah nunjukin jam 11 malem. Ada orang yang nanya kami mau kemana katanya kalo bis yang kita naikin tadi udah ga da lagi mending naik bis lain aja tapi harus bayar lagi, ya gapapa lah jawab kami. Dia tunjukin bis yang ke terminal Larkin JB. Sampe di JB  sekitar setengah 12 malem dan alhamdulillah masih ada bis menuju KL.


Get lost itu saat nunda beli tiket bis balik dari Penang mau ke Singapur. Ga ada rencana untuk  nginep di Penang. Rencananya pergi pagi dari KL dan malamnya langsung menuju Singapur naik bis malem biar bisa sampe disana pagi. Sekitar jam 8 malem saya berdua dengan teman saya ke terminal mau beli tiket bis yang jam 11 atau 12 malem. Tenyata tiket bis Singapur udah pada sold out. Saya tanya ke satpam loket lain dimana, Pak satpamnya berbaik hati anterin kita ke loket lain di seberang terminal. Disana banyak juga travel agen yang jualin tiket bis. Saya dapat tiket bis yang ke Singapore tapi harganya mahal hampir 2x lipat, katanya emang lagi peak season. Saya coba ke loket-loket sebelahnya ternyata udah pada abis semua. Terpaksalah beli yang tadi, pas mau beli eh dah dibeli orang katanya. Aiiis gimana ini..makin panik. Kata penjual tiket mending naik bis ke KL aja nanti nyambung ke JB dari JB naik lagi ke Singapore, Ya sudahlah karena ga da pilihan lain terpaksa kita ambil rute itu. Tapi  saya bersyukur banyak pengalaman dan kenalan yang saya dapat. Di Bis yang menuju KL saya berkenalan dengan cewe keturunan India dia pergi bareng ayahnya tapi karena bis penuh ayahnya naik di bis yang satunya lagi. Dia ke KL karena kuliah disana. Di bis KL – JB saya ngobrol – ngobrol sama ibu paruh baya. Sesampai di JB  beliau tunjukin bis menuju ke Singapur dan meluk kami erat takut kami kenapa-kenapa. Yeah travelling is not destinasion but it’s journey.


Get lost itu saat kejar kejaran waktu ke bandara. Pagi pagi kita udah berangkat dari Singapore menuju bandara LCCT Malaysia. Dari Singapore ke JB perjalanan lancar-lancar aja. Pikir saya keburulah jam duaan nyampe LCCT karena pesawat saya jam 4 sore. Tapi pas di jalan bis nya malah sering ngetem cari penumpang. Di tengah perjalanan ada bapak bapak India yang naik. Dia ngobrol sama sopirnya kalo mau ke bandara. Dalam hati syukur semoga bisa bareng. Beliau duduk diseberang kursi saya. Saya kasih senyuman sambil nanya Pak Cik mau kemana , beliau jawab mau ke bandara KLIA. Saya bilang saya juga mau ke Bandara tapi ke LCCT. Pak Cik bilang nanti  berenti bareng saya aja di daerah Serdang jangan masuk kota nanti  bakal lama. Sekitar jam 12 bis berenti dan penumpang dioper ke bis lain. Huuuh hati  dah cemas jam segini masih dijalan dan masih jauh pula. Saya ikutin aja ini Pak Cik India ga mau jauh jauh takut keilangan jejak hehehe. Sekita jam 2 kami turun dan Pak Cik nyetopin taxi, dia bilang kita naik taxi aja ke bandara nanti bayarnya dibagi tiga, yup saya setuju aja, Pak Cik tawar menawar sama sopir taxinya kebetulan sopirnya orang India dah saya seakan akan berada di India hahahah.. Di dalam taxi Pak Cik ngobrol ma sopirnya pake bahasa india terus sambil nunjuk saya dan teman saya. Saya kuatir takut diapa apain, bukannya dibawa ke bandara malah dibawa kabur hiiiy saya waspada terus eh malah temen saya tidur. Karena jam keberangkatan kami dah mepet Pak Cik mau anterin kami dulu ke LCCT baru nanti beliau ke KLIA. Sopir taxi bilang karena ini bukan taxi airport jadi dia cuma bisa nurunin penumpang dan ga boleh ada penumpang lain di dalemnya setelah nurunin. Jadi terpaksa Pakcik diturunin dulu di deket bandara nanti dijemput lagi. OMG baik  banget maaf ya Pak Cik kalo negative thinking. Pak cik bilang kalo dah sampe kasih kabar sambil kasih kartu nama ke kami. Terima kasih banyak, alhamdulillah ketemu orang baik J


Get lost itu saat mau ngirit di Singapur. Karena Penerbangan saya dan teman saya pagi hari jadilah kami memutuskan untuk bermalam atau nginep gratis di Changi airport malem harinya. Sebelumnya kami sudah chekout dari siang hari tapi nitip barang dulu di hostel. Jam 9 malem baru kami ambil tas dan berangkat dari hostel ke bandara naik MRT. Saya jalan di depan teman saya sambil ngejar MRT, setelah saya masuk alarm berbunyi dan pintu otomatis tertutup. Temen saya belum sempet naik dan terpisahlah kami.. Panik banget karena saya takut dia ga tau jalan ke airport biasanya dia ngikut saya aja. Satu stasiun kemudian saya berenti dan balik lagi ke stasiun awal. Ternyata temen saya udah ga ada. Saya mau ngubungin dia pake sms tapi pulsa ga mencukupi, pulsa dah sekarat. Yaudah saya berakat lagi aja ke bandara kali aja nanti dia ngubungin saya. Sebelumnya transit di Paya Lebar di sana saya juga liat-liat sekeliling tapi ga ketemu. Saya jalan lagi udah mau sampe bandara dia belum juga ngubungin saya hampir nekat mau pinjem hp penumpang di sebelah saya buat ngubungin dia  tapi ga berani. Saya pikir nanti aja kalo di bandara belum ketemu juga saya mau beli simcard singapore aja biar bisa nelpon. Sampe bandara saya tanya bagian informasi katanya yang jual simcard sebelah money changer. Saya belilah itu simcard walau harganya mahal bingiits $28 saya matiin hp saya dan minta tolong langsung diaktifin. Setelah itu saya langsung idupin langsung ada sms masuk nomor Indonesia berarti pas tadi hp saya dimatiin dia dah sms. Saya langsung baca sms nya. Temen saya itu dah sampe terminal 1 deket skytrain. Saya langsung langsung telpon bilang tunggu saya kesana sekarang. Akhirnya ketemu juga, saya peluk temen saya ini terus cubitin dia makanya jalannya yang cepet dong jadi kepisah gitu kita.huhuhu. Dia malah nyantai aja yang penting saya nyampe juga kan.. dia lama sms karna ga ada pulsa juga tapi dia bisa bbm jdi minta ke temennya buat kirimin pulsa dulu. Owaalah kalo gitu saya ga usah beli simcard singapore yang mahal bingiiitts ini. Awalnya pengen ngirit ga bayar penginapan tapi malah beli simcard tapi yasudahlah yang penting  udah ketemu saatnya bobo..wkwkwkw

Get lost itu saat berada di tengah laut diatas perahu terombang ambing sambil ngeliat anak gunung krakatau dari dekat. Anak gunung krakataunya lagi sedikit ngamuk dengan mengeluarkan asap tebal dan bebatuan kerikil. Subhanallah banget bisa liat kejadian alam seperti ini, ga kebayang kalo nih anak udah gede dan meletus. Pasti dahsyat banget.